Tuesday, July 10, 2007

Datanglah dengan Seadanya

Aku meng-geleng2-kan kepalaku dlm ketidak percayaan. Tdk mungkin ini tempatnya. Sebenarnya, tdk mungkin aku diterima di sini. Aku sdh diberi undangan bbrp kali, oleh bbrp orang yg berbeda, dan baru akhirnya memutuskan utk melihat tempatnya seperti apa sih. Tapi, tidak mungkin ini tempatnya. Dgn cepat, aku melihat pd undangan yg ada di genggamanku.

Aku memeriksa dgn teliti kata2-nya, "Datanglah sebagaimana adanya kamu. Tidak perlu ditutup-tutupi". Ya .... aku berada di tempat yg benar. Aku mengintip lewat jendelanya sekali lagi & melihat sebuah ruangan yg penuh dgn orang2 yg dari wajahnya terpancar sukacita. Semuanya berpakaian rapi, diperindah dgn pakaian yg bagus & terlihat bersih spt kalau mereka makan di restoran yg bagus. Dgn perasaan malu, aku memandang pada pakaianku yg buruk & compang camping, penuh dgn noda. Aku kotor, bahkan menjijikan. Bau yg busuk ada padaku & aku tdk dpt membuang kotoran yg melekat pada tubuhku. Ketika aku akan berputar utk meninggalkan tempat itu, kata2 dari undangan tsb se-akan2 meloncat keluar, "Datanglah sebagaimana kamu adanya. Tidak perlu ditutup-tutupi." Aku memutuskan utk mencobanya.

Dgn mengerahkan semua keberanianku, aku membuka pintu restoran dan berjalan ke arah laki2 yg berdiri di belakang panggung. "Nama Anda, Tuan ?" ia bertanya kepadaku dgn senyuman. "Johny Alim," kataku bergumam tanpa berani melihat ke atas. Aku memasukkan tanganku ke kantongku dalam2, berharap utk dapat menyembunyikan noda2-nya. Ia sptnya tdk menyadari kotoran yg berusaha aku sembunyikan dan ia melanjutkan, "Baik, Tuan. Sebuah meja sudah dipesan atas nama Anda. Anda mau duduk ?" Aku tidak percaya atas apa yang aku dengar ! Aku tersenyum dan berkata, "Ya, tentu saja!" Ia mengantarkanku ke sebuah meja dan, cukup yakin, ada plakat dgn namaku tertera dgn tulisan tebal merah tua.

Ketika aku mem-baca2 menunya, aku melihat berbagai macam hal2 yang menyenangkan tertera di sana. Hal2 tersebut seperti “damai", "sukacita", "berkat", "kepercayaan diri", “kejujuran” "keyakinan", "pengharapan", "cinta kasih", "kesetiaan", dan "pengampunan." Aku sadar bhw ini bukan restoran biasa! Aku mengembalikan menunya ke depan utk melihat tempat di mana aku berada. "Kemurahan Tuhan" adalah nama dari tempat ini ! Laki2 tadi kembali dan berkata, "Aku merekomendasikan sajian spesial hari ini. Dgn memilih spesial menu hari ini, Anda berhak utk mendptkan semua yg ada di menu ini." Kamu pasti bercanda! pikirku dlm hati. Maksudmu, aku bisa mendapat SEMUA yg ada dlm menu ini ? "Apa menu spesial hari ini ?" aku bertanya dgn penuh kegembiraan. "Keselamatan," jawabnya. "Aku ambil," jawabku spontan.

Kemudian, secepat aku membuat keputusan itu, kegembiraan meninggalkan tubuhku. Sakit dan penderitaan merenggut lewat perutku dan air mata memenuhi mataku. Dgn menangis tersedu sedan, aku berkata, "Tuan, lihatlah diriku. Aku ini kotor & hina. Aku tdk bersih & tidak berharga. Aku ingin mendapat semuanya ini, tapi aku tidak dpt membelinya." Dgn berani, laki2 itu tersenyum lagi. "Tuan, Anda sdh dibayar oleh laki2 di sebelah sana," katanya sambil menunjuk pintu masuk ruangan. "Namanya Yesus."

Aku berbalik, aku melihat seorang laki2 yg kehadirannya membuat terang seluruh ruangan itu. Aku melangkah maju ke arah laki2 itu & dgn suara gemetar aku berbisik, "Tuhan, aku akan mencuci piring2 atau membersihkan lantai atau mengeluarkan sampah. Aku akan melakukan apa pun yang bisa aku lakukan untuk membayar kembali atas semuanya ini."

Ia membuka tangannya dan berkata dengan senyuman, "Anakku, semuanya ini akan menjadi milikmu, cukup hanya bila kamu datang kepadaKu. Mintalah padaKu utk membersihkanmu & Aku akan melakukannya. Mintalah padaKu utk membuang noda& itu dan itu terlaksana. Mintalah padaKu utk mengijinkanmu makan di mejaKu & kamu akan makan. Ingat…., meja ini dipesan atas namamu. Yg bisa kamu lakukan hanyalah MENERIMA pemberian yg sdh Aku tawarkan kepadamu."

Dgn kagum dan takjub, aku terjatuh di kakiNya & berkata, "Tolong, Yesus. Tolong bersihkan hidupku. Tolong ubahkan aku, ijinkan aku duduk di mejaMu dan berikan padaku sebuah hidup yg baru." Dengan segera aku mendengar,……………. "Sudah terlaksana." Aku melihat pakaian putih menghiasi tubuhku yg sdh bersih. Sesuatu yg aneh & indah terjadi. Aku merasa spt baru, spt sebuah beban sdh terangkat & aku mendapatkan diriku duduk di mejaNya. "Menu spesial hari ini sdh dipesan," kata Tuhan kepadaku. "Keselamatan menjadi milikmu."

Kami duduk & ber-cakap2 untuk bbrp waktu lamanya & aku sangat menikmati waktu yg kuluangkan denganNya. Ia berkata kepadaku & kepada semua orang, bahwa Ia ingin aku kembali sesering aku ingin bantuan lain dari Kemurahan Tuhan. Dengan jelas Ia ingin aku meluangkan waktuku sebanyak mungkin denganNya. Ketika waktu sudah dekat bagiku untuk kembali ke 'dunia nyata', Ia berbisik padaku dengan lembut, "AKU MENYERTAI KAMU SELALU." Dan kemudian, Ia berkata sesuatu yang tidak akan pernah aku lupakan. Ia berkata, "Anakku, lihatkah kamu bbrp meja yang kosong di seluruh ruangan ini ?" -"Ya, Tuhan. Aku melihatnya. Apa artinya?" jawabku. "Ini adalah meja2 yang dipesan, tapi tiap2 individu yg namanya tertera di tiap plakat ini blm menerima undangan utk makan. Maukah kamu membagikan undangan-undangan ini?"