Thursday, April 5, 2007

Sangkar Burung Kosong

Ada seorang bernama George Thomas, seorang pastor dikota kecil New England . Pada hari Paskah pagi, ia bersiap mempersembahkan misa di suatu tempat agak jauh dari kota Ia membawa sebuah sangkar burungkosong yang sudah reyot, kotor tak terurus, dan menepatkannya di dekat altar. Alis umatnya mulai terangkat, dan mereka mulai bertanya-tanya. Dalam kotbahnya Sang Pastor mulai menjelaskantentang sangkar burung tersebut. Dalam perjalanan saya ke sini tadi, saya bertemu dengan seorang anak kecil melangkah berlenggang sambil mengayun-ayunkan sangkar burung ini. Di dalamnya terdapat 3 ekor anak burung liar, meringkuk kedinginan dan ketakutan.

Saya berhenti dan bertanya kepada anak tersebut : "Apa yang kamu bawa, anakku?" Jawab anak itu: "Ah, cuma burung-burung kecil?"- "Apa yang akan kamu lakukan terhadap burung-burungkecil itu?"- "Akan saya bawa pulang dan saya pakai mainan. Saya suka mencabuti bulunya, dan pasti mereka akan ribut kesakitan. Ramai. Pasti ramai dan menyenangkan." - "Ya, tapi kan cuma sebentar. Burungnya kecil, pastibulunya cepat habis. Lalu kalau sudah habis, mau kamu apakan lagi?"- "Saya punya dua ekor kucing di rumah. Mereka sangatsuka makan burung. Apalagi burung kecil begini, Lucu kan melihat burung-burung yang sudah tidak berbulu mencoba menghindar dari kucing. Tapi pasti kucingku akan dapat memakan mereka dengan mudah?"

Saya terdiam sesaat, lalu saya tanyakan pada anak itu lagi, "Anakku, bolehkah saya beli burung-burung itu?"Anak tersebut menatap saya dengan tercengang, lalu jawabnya, "Bapak jangan main-main. Siapa yang mau burung liar begini?" - "Berapa?" - "Bapak, burung ini liar, tidak dapat bernyanyi, tidak indah. Ini burung biasa, tidak ada istimewanya. Apa menariknyauntuk Bapak?" - "Berapa?" Si Anak memandang saya dengan tajam, lalu sambil tersenyum menantang katanya, "Sepuluh dollar" Saya ulurkan uang sepuluh dolar kepadanya, dan ia-pun lalu meninggalkan sangkar burungnya dan segera lari menghilang sambil berteriak-teriak kegirangan.

Saya lalu melanjutkan perjalanan ke sini. Sesampai disuatu tempat yang agak rimbun, banyak pohon danperdu, saya berhenti lagi, dan saya lepaskan ketiga anak burung tadi.

Nah sampai di sini, jelaslah sudah hal ikhwal kandang burung yang diletakkan di atas latar ini?Kemudian Sang Pastor melanjutkan kotbahnya sebagai berikut:
Suatu hari, Setan dan Yesus ngobrol berdua Setan baru datang dari Taman Eden dan lalu menyombongkan diri, katanya, "Sus, aku baru saja menguasai sebuah dunia yang penuh dengan manusia. Aku sudah siapkan berbagai bujukan bagi mereka dan pasti mereka tidak akan dapat menghindar. Pasti mereka akan termakan dengan segala tipu dayaku." Tanya Yesus kepadanya: "Akan kau apakan mereka?" - "Pokoknya aku akan menikmati semuanya. Pasti mengasyikkan. Aku akan membujuk mereka supaya kawin cerai, saling selingkuh, saling membenci, saling mencederai dan saling bunuh. Aku akan membujuk mereka untuk menjadi pemabuk, perokok, saling caci, saling hujat. Aku akan membantu mereka untukmenemukan dan merakit bom agar lebih mudah bagi mereka untuk saling bunuh."

"Terus, kalau sudah begitu, apa yang akan kamu lakukan?", kata Yesus sabar. "Aku akan binasakan mereka?" - "Berapa yang kamu minta untuk menebus mereka?" tanya Yesus. "Jangan bercanda Kamu tidak akan suka mereka, Sus." Mereka itu tidak baik. Kenapa kamu tertarik dengan mereka? Aku yakin mereka akan membenci kamu! Mereka akan meludahi kamu, mencercamu, dan bahkan akan membunuhmu. Yakinlah, kamu tidak akan tertarik dengan mereka.?"- "Berapa?" tanya Yesus lagi, lebih mendesak. Setan menatap Yesus tajam lalu katanya sinis, "Murah, cuma cukup air matamu dan darahmu?"

DAN YESUS PUN MEMBAYARNYA TUNAI.

Sang Pastorpun mengakhiri kotbahnya.

[1 Kor 15:3-4]
"Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah di kuburkan, dan bahwa ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci."